Pluto (nama resmi: 134340) adalah sebuah planet katai (dwarf planet) dalam Tata Surya. Sebelum 24 Agustus 2006, Pluto berstatus sebagai sebuah planet dan setelah pengukuran, merupakan planet terkecil dan terjauh (urutan kesembilan) dari matahari.
Pada 7 September 2006, nama Pluto diganti dengan nomor saja, yaitu 134340. Nama ini diberikan oleh Minor Planet Center (MPC), organisasi resmi yang bertanggung jawab dalam mengumpulkan data tentang asteroid dan komet dalam tata surya kita. [1]
Pada 1978 Pluto diketahui memiliki satelit yang berukuran tidak terlalu kecil darinya bernama Charon (berdiameter 1.196 km). Kemudian ditemukan lagi satelit lainnya, Nix dan Hydra.
Setelah 75 tahun semenjak ditemukan, Pluto masih terbalut misteri. Saat ini wahana nirawak New Horizons telah diluncurkan untuk meneliti Pluto dan diperkirakan akan mendekati Pluto dalam jarak terkecil pada Juli 2015.
Status Pluto sebagai planet
Kalau melihat sejarahnya, Pluto sebenarnya ditemukan lantaran adanya teori mengenai planet kesembilan dalam sistem tata surya Bimasakti.
Baru kemudian setelah Clyde mampu menunjukkan bukti-bukti nyata dalam penelitiannya, akhirnya Pluto resmi menjadi salah satu planet yang menentukan rotasi galaksi ini.
Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya. Akhirnya keberadaan satelit Charon ini semakin menguatkan status Pluto sebagai planet
Akan tetapi, para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lain di belakang Neptunus (disebut objek trans-Neptunus) yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Obyek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004).
Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Obyek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, obyek ini juga memiliki satelit.
Pluto sendiri, dengan orbit memanjangnya yang aneh, memiliki perilaku lebih mirip objek Sabuk Kuiper dibanding sebuah planet, demikian anggapan beberapa astronom. Orbit Pluto yang berbentuk elips tumpang tindih dengan orbit Neptunus. Orbitnya terhadap Matahari juga terlalu melengkung dibandingkan delapan objek yang diklasifikasikan sebagai planet. Pluto juga berukuran amat kecil, bahkan lebih kecil dari Bulan, sehingga terlalu kecil untuk disebut planet.
Setelah Tombaugh wafat tahun 1997, beberapa astronom menyarankan agar International Astronomical Union, sebuah badan yang mengurusi penamaan dan penggolongan benda langit, menurunkan pangkat Pluto bukan lagi sebagai planet. Selain itu beberapa astronom juga tetap ingin menerima Pluto sebagai sebuah planet. Alasannya, Pluto memiliki bentuk bundar seperti planet, sedangkan komet dan asteroid cenderung berbentuk tak beraturan. Pluto juga mempunyai atmosfer dan musim layaknya planet.
Pada 24 Agustus 2006, dalam sebuah pertemuan Persatuan Astronomi Internasional, 3.000 ilmuwan astronomi memutuskan untuk mengubah status Pluto menjadi "planet katai".
Asal-usul nama Pluto
Mengenai masalah ini juga sempat menjadi kontroversi. Karena sempat membuat banyak pihak saling berselisih paham. Banyak yang bilang nama ini berasal dari karakter anjing dalam komik Walt Disney. Kenyataan bahwa komik tersebut memulai debutnya pada tahun yang sama dengan penemuan benda angkasa tersebut oleh manusia dipercaya banyak pihak sebagai salah satu alasannya.
Nama Pluto juga merupakan nama seorang dewa dari kebudayaan Romawi yang menguasai dunia kematian (Hades dalam kebudayaan Yunani). Nama ini diberikan mungkin karena benda angkasa ini sama gelap dan dinginnya dengan dewa tersebut,selain juga misteri yang menyelimutinya.
Ternyata banyak nama lain yang pernah ditolak untuk menamai planet baru tersebut. Salah satunya adalah Minerva, yang berarti dewi ilmu pengetahuan. Alasannya jelas, karena nama tersebut sudah dipergunakan untuk hal yang lain. Lalu ada nama Constante, merujuk pada nama pendiri observatorium tempat Clyde bekerja, Constante Lowell. Namun pemberian nama Lowell juga ditolak secara perlahan-lahan.
Bahkan setelah 75 tahun semenjak ditemukan, Pluto tetap merupakan suatu misteri. Mungkin dalam 10 tahun mendatang, beberapa rahasianya akan mulai terkuak, dengan bantuan probe luar angkasa yang dapat mendekat untuk melihat keadaan Pluto lebih jelas.
Pluto segera diumumkan sebagai planet ke sembilan dalam tata surya ketika ditemukan pada 18 Februari oleh Clyde Tombaugh, seorang ahli astronomi amatir di Lowell Observatory. Dan pluto masih diakui sebagai planet ke sembilan, sampai hari ini, walaupun mungkin kurang tepat.
"Planet ini adalah planet yang bertingkah aneh, jika anda menganggapnya sebagai planet," kata Neil deGrasse Tyson, direktur Hayden Planetarium, New York. Tyson secara provokatif menghilangkan Pluto dari pameran planetnya lima tahun lalu, dan menggantikannya dengan sabuk komet komet di tepian tata surya.
"Saya masih menyimpan surat protes anak-anak kelas tiga SD kepada saya, satu map penuh," katanya. Pluto ditemukan dalam pencarian planet ke sembilan yang pada saat itu muncul secara teoritis. Tombaugh, 26, pada saat itu, diberikan tugas ini. Jika saja dia tidak teliti, maka mungkin ia akan kehilangan jejak Pluto ketika ia memandang melalui pengintai ketika berganti-ganti meneliti gambar foto langit di Arizona utara.
Dan ia segera percaya bahwa titik yang sama itu adalah Planet X yang dicari-cari itu, yang kemudian dinamai Pluto. Beberapa generasi anak sekolah tumbuh dengan mengingat bahwa tata surya kita melibatkan Pluto sebagai planet kesembilan. Tetapi segera setelah Tombaugh meninggal pada 1997, beberapa ahli astronomi menyarankan International Astronomical Union, kelompok ahli astronomi profesional, untuk menghapuskan planet terkecil ini.
Pada saat ditemukan, Pluto hanyalah satu-satunya objek yang dikenali diluar Neptunus. Ketika bulan planet ini, Charon ditemukan, maka hal ini seakan semakin memperkuat status Pluto menjadi planet. Tetapi para ahli astronomi telah menemukan lebih dari 1.000 obyek kecil lainnya diluar Neptunus yang berotasi mengelilingi matahari.
Mungkin terdapat sekitar 100.000 benda seperti ini, yang berada dalam sabuk yang dinamai Kuiper Belt, kata Bob Millis, direktur Lowell Observatory. Pluto, dengan orbitnya yang berbentuk oval lonjong, dan bidang orbit yang ganjil, nampaknya memiliki tingkah laku yang lebih mirip dengan benda pada Kuiper Belt, daripada planet-planet yang lain.
Mereka juga merujuk kepada ukuran Pluto yang lebih kecil daripada satelit bumi, bulan. "Maka anda akan melihat bahwa sebenarnya Pluto lebih pantas masuk sebagai benda di Kuiper Belt," kata Hal Weaver, ilmuwan proyek pada misi New Horizons, yang diharapkan akan meluncurkan probe ke Pluto tahun depan, dan diharapkan akan mencapai Pluto pada awal 2015.
Keputusan Tyson di Planetarium Hayden untuk membuang Pluto dari gugusan planet dan menambahkannya kepada Kuiper Belt seakan menusuk urat saraf. Tyson berspekulasi bahwa nama itu, nama yang sama seperti karakter kartun Disney yang juga dibuat pada 1930-an dan posisinya sebagai planet paling kecil membuatnya menjadi favorit diantara para anak sekolah.
"Plutocracy, demikian aku menyebut gejala itu, lebih besar daripada apa yang kita mau akui," canda Tyson. Tetapi banyak orang masih menunjukkan bahwa Pluto tetap merupakan obyek unik diantara yang sudah dikenal selama ini. "Jika anda tidak menyebutnya sebagai planet, lalu apa lagi sebutan yang pas?" tanya Kevin Schindler, penyelia senior untuk program bagi masyarakat di Lowell.
"Pluto sangat mirip dengan bentuk bola, persis seperti planet-planet lainnya. Asterodi dan komet cenderung memiliki bentuk yang tidak teratur," kata Weaver, ilmuwan senior di Johns Hopkins University's Applied Physics Laboratory.
Pluto juga memiliki atmosfir dan musim. Tidak adanya definisi yang jelas mengenai planet membuat perdebatan semakin rumit. Menentukan standar seperti ukuran atau pola orbit akan mengundang kemungkinan untuk adanya obyek lain yang mendapat label planet, sedangkan Pluto malah tersingkir.
"Hal ini adalah kontroversi yang terus timbul-tenggelam. Saya tidak dapat meramalkan hasilnya," kata Millis. "Bagi saya lebih menarik untuk diketahui: Bagaimanakah Pluto sebenarnya, daripada mencari-cari apakah Pluto sebenarnya?"
Para ahli astronomi berharap untuk dapat menemukan pertanyaan dari jawaban mereka, dan juga mengenai kelahiran tata Surya, dengan misi New Horizons ini. Tetapi dibutuhkan waktu hampir satu dekade hanya untuk mencapai bongkahan batu berselimut es di ujung tata surya ini.
"Dalam berbagai kejadian, perdebatan mengenai bagaimanakah seharusnya Pluto dikenal, hanya menyangkut masalah bahasa," kata Weaver. Dan bahkan jika Pluto kehilangan status planetnya, ia masih percaya bahwa Pluto, adalah benda terbesar dalam Kuiper Belt.
"Beberapa orang berpikiran bahwa perdebatan ini seakan melecehkan Clyde Tombaugh. Seakan anda berusaha menyingkirkan planetnya," kata Weaver. "Tapi saya yakin ini tidak ada hubungannya dengan masalah pribadi."
Pluto Trivia
* Satu hari Pluto (satu kali rotasi): 6,4 hari bumi
* Satu tahun Pluto(satu kali revolusi): 248 tahun bumi
* Jarak rata-rata ke matahari: 3.7 Milyar mil, atau 5,9 milyar kilometer
* Arti nama Pluto: Pluto adalah nama Dewa Romawi yang berkuasa atas dunia kematian. Nama ini dinyatakan diusulkan oleh seorang gadis berusia 11 tahun dari Inggris, walaupun banyak juga yang mengusulkan penggunaan nama ini.
* Nama-nama yang ditolak: Antara lain adalah Minerva, dewi pengetahuan, yang telah digunakan untuk benda angkasa lainnya, dan juga Constance, yang diusulkan oleh Constance Lowell, janda mendiang Percival Lowell, pencetus teori planet X.
* Nama Pluto juga digunakan sebagai anjing Mickey Mouse, dalam debutnya "The Chain Gang", pada 1930, pada tahun yang sama ditemukannya Pluto. Setahun kemudian, anjing kartun itu dinamai Pluto, karena nama itu begitu tenar dan berkali-kali disebut di surat kabar.
*Pluto adalah planet terjauh, dan juga paling kecil. Pluto bahkan lebih kecil daripada 7 bulan di tata surya, (Bulan, Io, Europa, Ganymede, Calisto, Titan, dan Triton).
* Orbit: 5.913.520.000 km (39,5 AU) dari Matahari (rata-rata)
Diameter: 2274 km
Massa: 1,27 x 10 pangkat 22 kg
* Pluto adalah satu-satunya planet yang belum pernah dikunjungi sama sekali. Misi New Horizons akan menjadi misi pertama perkunjungan ke Planet ini.
* Pluto juga memiliki satelitnya (bulan) sendiri, dinamai Charon.
* Lingkar Orbit Pluto paling aneh, Pada saat mendekati Matahari, ia akan lebih dekat daripada Neptunus ke Matahari (seperti pada January 1979 sampai 11 Februari 1999). Rotasi pluto berlawanan arah dengan kebanyakan planet.
* Ekuator Pluto terletak hampir tegak lurus dengan bidang orbit Pluto, seperti Uranus. (Bumi memiliki sudut 23,5 derajat)
* Suhu permukaan Pluto bervariasi antara -235 sampai -210 C.
* Belum diketahui komposisi permukaan Pluto, tetapi kepadatan permukaan (2 gr/cm3) mengindikasikan bahwa kemungkinan terdiri dari 70% bebatuan dan 30% air es, seperti Triton
Nasib Planet Pluto
Planet Pluto akhirnya diputuskan bukanlah sebuah planet. Hal ini diputuskan oleh sekitar 2500 orang ahli pada pertemuan di Praha, pada 24 Agustus 2006 yang lalu.
Hal tersebut dikarenakan setelah menganalisa lebih jauh ciri dan sifat dari Pluto itu sendiri.
Menurut para ahli ada 3 persyaratan untuk disebut planet:
Harus mengorbit mengelilingi matahari
Harus mempunyai ukuran yang cukup besar dan berbentuk bulat
Orbit harus jelas dan bebas dari benda lain
Dikarenakan orbitnya yang berbentuk elips, maka pluto dianggap bukan planet, sekarang Pluto berstatus sebagai ‘Dwarf Planet’ bersama 2003 UB313, atau yang sering di sebut Xena.
Tampaknya buku-buku pelajaran dan buku-buku sains lain harus mengalami perombakan besar-besaran oleh keputusan ini. Dan gue yang terlanjur hafal banget hal ini menjadi agak tidak menerima hal ini. Juga dikarenakan cuman 9 malah harus di kurangi lagi. Makin sedikit saja Planet pada tata surya kita. Padahal beberapa tahun lalu pada saat UB313 / xena di temukan sangat berharap itu merupakan planet ke 10. Ternyata bukan, malah Pluto juga terpaksa harus dicoret dari daftar planet di tata surya kita.
Pada 7 September 2006, nama Pluto diganti dengan nomor saja, yaitu 134340. Nama ini diberikan oleh Minor Planet Center (MPC), organisasi resmi yang bertanggung jawab dalam mengumpulkan data tentang asteroid dan komet dalam tata surya kita. [1]
Pada 1978 Pluto diketahui memiliki satelit yang berukuran tidak terlalu kecil darinya bernama Charon (berdiameter 1.196 km). Kemudian ditemukan lagi satelit lainnya, Nix dan Hydra.
Setelah 75 tahun semenjak ditemukan, Pluto masih terbalut misteri. Saat ini wahana nirawak New Horizons telah diluncurkan untuk meneliti Pluto dan diperkirakan akan mendekati Pluto dalam jarak terkecil pada Juli 2015.
Status Pluto sebagai planet
Kalau melihat sejarahnya, Pluto sebenarnya ditemukan lantaran adanya teori mengenai planet kesembilan dalam sistem tata surya Bimasakti.
Baru kemudian setelah Clyde mampu menunjukkan bukti-bukti nyata dalam penelitiannya, akhirnya Pluto resmi menjadi salah satu planet yang menentukan rotasi galaksi ini.
Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya. Akhirnya keberadaan satelit Charon ini semakin menguatkan status Pluto sebagai planet
Akan tetapi, para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lain di belakang Neptunus (disebut objek trans-Neptunus) yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Obyek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004).
Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Obyek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, obyek ini juga memiliki satelit.
Pluto sendiri, dengan orbit memanjangnya yang aneh, memiliki perilaku lebih mirip objek Sabuk Kuiper dibanding sebuah planet, demikian anggapan beberapa astronom. Orbit Pluto yang berbentuk elips tumpang tindih dengan orbit Neptunus. Orbitnya terhadap Matahari juga terlalu melengkung dibandingkan delapan objek yang diklasifikasikan sebagai planet. Pluto juga berukuran amat kecil, bahkan lebih kecil dari Bulan, sehingga terlalu kecil untuk disebut planet.
Setelah Tombaugh wafat tahun 1997, beberapa astronom menyarankan agar International Astronomical Union, sebuah badan yang mengurusi penamaan dan penggolongan benda langit, menurunkan pangkat Pluto bukan lagi sebagai planet. Selain itu beberapa astronom juga tetap ingin menerima Pluto sebagai sebuah planet. Alasannya, Pluto memiliki bentuk bundar seperti planet, sedangkan komet dan asteroid cenderung berbentuk tak beraturan. Pluto juga mempunyai atmosfer dan musim layaknya planet.
Pada 24 Agustus 2006, dalam sebuah pertemuan Persatuan Astronomi Internasional, 3.000 ilmuwan astronomi memutuskan untuk mengubah status Pluto menjadi "planet katai".
Asal-usul nama Pluto
Mengenai masalah ini juga sempat menjadi kontroversi. Karena sempat membuat banyak pihak saling berselisih paham. Banyak yang bilang nama ini berasal dari karakter anjing dalam komik Walt Disney. Kenyataan bahwa komik tersebut memulai debutnya pada tahun yang sama dengan penemuan benda angkasa tersebut oleh manusia dipercaya banyak pihak sebagai salah satu alasannya.
Nama Pluto juga merupakan nama seorang dewa dari kebudayaan Romawi yang menguasai dunia kematian (Hades dalam kebudayaan Yunani). Nama ini diberikan mungkin karena benda angkasa ini sama gelap dan dinginnya dengan dewa tersebut,selain juga misteri yang menyelimutinya.
Ternyata banyak nama lain yang pernah ditolak untuk menamai planet baru tersebut. Salah satunya adalah Minerva, yang berarti dewi ilmu pengetahuan. Alasannya jelas, karena nama tersebut sudah dipergunakan untuk hal yang lain. Lalu ada nama Constante, merujuk pada nama pendiri observatorium tempat Clyde bekerja, Constante Lowell. Namun pemberian nama Lowell juga ditolak secara perlahan-lahan.
Bahkan setelah 75 tahun semenjak ditemukan, Pluto tetap merupakan suatu misteri. Mungkin dalam 10 tahun mendatang, beberapa rahasianya akan mulai terkuak, dengan bantuan probe luar angkasa yang dapat mendekat untuk melihat keadaan Pluto lebih jelas.
Pluto segera diumumkan sebagai planet ke sembilan dalam tata surya ketika ditemukan pada 18 Februari oleh Clyde Tombaugh, seorang ahli astronomi amatir di Lowell Observatory. Dan pluto masih diakui sebagai planet ke sembilan, sampai hari ini, walaupun mungkin kurang tepat.
"Planet ini adalah planet yang bertingkah aneh, jika anda menganggapnya sebagai planet," kata Neil deGrasse Tyson, direktur Hayden Planetarium, New York. Tyson secara provokatif menghilangkan Pluto dari pameran planetnya lima tahun lalu, dan menggantikannya dengan sabuk komet komet di tepian tata surya.
"Saya masih menyimpan surat protes anak-anak kelas tiga SD kepada saya, satu map penuh," katanya. Pluto ditemukan dalam pencarian planet ke sembilan yang pada saat itu muncul secara teoritis. Tombaugh, 26, pada saat itu, diberikan tugas ini. Jika saja dia tidak teliti, maka mungkin ia akan kehilangan jejak Pluto ketika ia memandang melalui pengintai ketika berganti-ganti meneliti gambar foto langit di Arizona utara.
Dan ia segera percaya bahwa titik yang sama itu adalah Planet X yang dicari-cari itu, yang kemudian dinamai Pluto. Beberapa generasi anak sekolah tumbuh dengan mengingat bahwa tata surya kita melibatkan Pluto sebagai planet kesembilan. Tetapi segera setelah Tombaugh meninggal pada 1997, beberapa ahli astronomi menyarankan International Astronomical Union, kelompok ahli astronomi profesional, untuk menghapuskan planet terkecil ini.
Pada saat ditemukan, Pluto hanyalah satu-satunya objek yang dikenali diluar Neptunus. Ketika bulan planet ini, Charon ditemukan, maka hal ini seakan semakin memperkuat status Pluto menjadi planet. Tetapi para ahli astronomi telah menemukan lebih dari 1.000 obyek kecil lainnya diluar Neptunus yang berotasi mengelilingi matahari.
Mungkin terdapat sekitar 100.000 benda seperti ini, yang berada dalam sabuk yang dinamai Kuiper Belt, kata Bob Millis, direktur Lowell Observatory. Pluto, dengan orbitnya yang berbentuk oval lonjong, dan bidang orbit yang ganjil, nampaknya memiliki tingkah laku yang lebih mirip dengan benda pada Kuiper Belt, daripada planet-planet yang lain.
Mereka juga merujuk kepada ukuran Pluto yang lebih kecil daripada satelit bumi, bulan. "Maka anda akan melihat bahwa sebenarnya Pluto lebih pantas masuk sebagai benda di Kuiper Belt," kata Hal Weaver, ilmuwan proyek pada misi New Horizons, yang diharapkan akan meluncurkan probe ke Pluto tahun depan, dan diharapkan akan mencapai Pluto pada awal 2015.
Keputusan Tyson di Planetarium Hayden untuk membuang Pluto dari gugusan planet dan menambahkannya kepada Kuiper Belt seakan menusuk urat saraf. Tyson berspekulasi bahwa nama itu, nama yang sama seperti karakter kartun Disney yang juga dibuat pada 1930-an dan posisinya sebagai planet paling kecil membuatnya menjadi favorit diantara para anak sekolah.
"Plutocracy, demikian aku menyebut gejala itu, lebih besar daripada apa yang kita mau akui," canda Tyson. Tetapi banyak orang masih menunjukkan bahwa Pluto tetap merupakan obyek unik diantara yang sudah dikenal selama ini. "Jika anda tidak menyebutnya sebagai planet, lalu apa lagi sebutan yang pas?" tanya Kevin Schindler, penyelia senior untuk program bagi masyarakat di Lowell.
"Pluto sangat mirip dengan bentuk bola, persis seperti planet-planet lainnya. Asterodi dan komet cenderung memiliki bentuk yang tidak teratur," kata Weaver, ilmuwan senior di Johns Hopkins University's Applied Physics Laboratory.
Pluto juga memiliki atmosfir dan musim. Tidak adanya definisi yang jelas mengenai planet membuat perdebatan semakin rumit. Menentukan standar seperti ukuran atau pola orbit akan mengundang kemungkinan untuk adanya obyek lain yang mendapat label planet, sedangkan Pluto malah tersingkir.
"Hal ini adalah kontroversi yang terus timbul-tenggelam. Saya tidak dapat meramalkan hasilnya," kata Millis. "Bagi saya lebih menarik untuk diketahui: Bagaimanakah Pluto sebenarnya, daripada mencari-cari apakah Pluto sebenarnya?"
Para ahli astronomi berharap untuk dapat menemukan pertanyaan dari jawaban mereka, dan juga mengenai kelahiran tata Surya, dengan misi New Horizons ini. Tetapi dibutuhkan waktu hampir satu dekade hanya untuk mencapai bongkahan batu berselimut es di ujung tata surya ini.
"Dalam berbagai kejadian, perdebatan mengenai bagaimanakah seharusnya Pluto dikenal, hanya menyangkut masalah bahasa," kata Weaver. Dan bahkan jika Pluto kehilangan status planetnya, ia masih percaya bahwa Pluto, adalah benda terbesar dalam Kuiper Belt.
"Beberapa orang berpikiran bahwa perdebatan ini seakan melecehkan Clyde Tombaugh. Seakan anda berusaha menyingkirkan planetnya," kata Weaver. "Tapi saya yakin ini tidak ada hubungannya dengan masalah pribadi."
Pluto Trivia
* Satu hari Pluto (satu kali rotasi): 6,4 hari bumi
* Satu tahun Pluto(satu kali revolusi): 248 tahun bumi
* Jarak rata-rata ke matahari: 3.7 Milyar mil, atau 5,9 milyar kilometer
* Arti nama Pluto: Pluto adalah nama Dewa Romawi yang berkuasa atas dunia kematian. Nama ini dinyatakan diusulkan oleh seorang gadis berusia 11 tahun dari Inggris, walaupun banyak juga yang mengusulkan penggunaan nama ini.
* Nama-nama yang ditolak: Antara lain adalah Minerva, dewi pengetahuan, yang telah digunakan untuk benda angkasa lainnya, dan juga Constance, yang diusulkan oleh Constance Lowell, janda mendiang Percival Lowell, pencetus teori planet X.
* Nama Pluto juga digunakan sebagai anjing Mickey Mouse, dalam debutnya "The Chain Gang", pada 1930, pada tahun yang sama ditemukannya Pluto. Setahun kemudian, anjing kartun itu dinamai Pluto, karena nama itu begitu tenar dan berkali-kali disebut di surat kabar.
*Pluto adalah planet terjauh, dan juga paling kecil. Pluto bahkan lebih kecil daripada 7 bulan di tata surya, (Bulan, Io, Europa, Ganymede, Calisto, Titan, dan Triton).
* Orbit: 5.913.520.000 km (39,5 AU) dari Matahari (rata-rata)
Diameter: 2274 km
Massa: 1,27 x 10 pangkat 22 kg
* Pluto adalah satu-satunya planet yang belum pernah dikunjungi sama sekali. Misi New Horizons akan menjadi misi pertama perkunjungan ke Planet ini.
* Pluto juga memiliki satelitnya (bulan) sendiri, dinamai Charon.
* Lingkar Orbit Pluto paling aneh, Pada saat mendekati Matahari, ia akan lebih dekat daripada Neptunus ke Matahari (seperti pada January 1979 sampai 11 Februari 1999). Rotasi pluto berlawanan arah dengan kebanyakan planet.
* Ekuator Pluto terletak hampir tegak lurus dengan bidang orbit Pluto, seperti Uranus. (Bumi memiliki sudut 23,5 derajat)
* Suhu permukaan Pluto bervariasi antara -235 sampai -210 C.
* Belum diketahui komposisi permukaan Pluto, tetapi kepadatan permukaan (2 gr/cm3) mengindikasikan bahwa kemungkinan terdiri dari 70% bebatuan dan 30% air es, seperti Triton
Nasib Planet Pluto
Planet Pluto akhirnya diputuskan bukanlah sebuah planet. Hal ini diputuskan oleh sekitar 2500 orang ahli pada pertemuan di Praha, pada 24 Agustus 2006 yang lalu.
Hal tersebut dikarenakan setelah menganalisa lebih jauh ciri dan sifat dari Pluto itu sendiri.
Menurut para ahli ada 3 persyaratan untuk disebut planet:
Harus mengorbit mengelilingi matahari
Harus mempunyai ukuran yang cukup besar dan berbentuk bulat
Orbit harus jelas dan bebas dari benda lain
Dikarenakan orbitnya yang berbentuk elips, maka pluto dianggap bukan planet, sekarang Pluto berstatus sebagai ‘Dwarf Planet’ bersama 2003 UB313, atau yang sering di sebut Xena.
Tampaknya buku-buku pelajaran dan buku-buku sains lain harus mengalami perombakan besar-besaran oleh keputusan ini. Dan gue yang terlanjur hafal banget hal ini menjadi agak tidak menerima hal ini. Juga dikarenakan cuman 9 malah harus di kurangi lagi. Makin sedikit saja Planet pada tata surya kita. Padahal beberapa tahun lalu pada saat UB313 / xena di temukan sangat berharap itu merupakan planet ke 10. Ternyata bukan, malah Pluto juga terpaksa harus dicoret dari daftar planet di tata surya kita.